Goldengoosesneakers

Media Online Mengenai Informasi Game Online 2022 – 2023

Shoes and Care – Sepatu Vans: Mengapa Mereka Tetap Jadi Favorit di Dunia Sneaker

Jakarta, Shoes and Care – Siapa yang tidak kenal Vans? Sepatu ini identik sekali dengan para skateboarder, atlet street sport, hingga para musisi yang bergenre musik enerjik dan berdistorsi. Dewasa ini, Vans bukan hanya menjadi sebuah brand sepatu saja, melainkan menjadi sebuah ikon dan idola anak muda hingga dewasa seperti sekarang. Menurut Paul Van Doren sang kreator sepatu ini, Vans memiliki tendensi rivalry yang kuat dengan Converse. Selain itu, Vans lebih condong ke olahraga solo seperti skateboard dibandingkan olahraga tim yang banyak disponsori brand besar seperti Nike dan Adidas. Untuk aliran musik sendiri, Vans lebih condong ke musik rock dan punk ketimbang musik hip-hop. Mengapa sepatu Vans masih tetap populer dan menjadi ikon hingga sekarang? Semuanya akan dibahas melalui artikel dibawah ini.


Vans dan Masa Awal nya


Vans pertama kali lahir di California, Amerika Serikat. Tepatnya di kota Anaheim pada 16 Maret 1966. Brand sepatu ini pertama kali dicetuskan oleh Paul Van Doren bersama saudara-saudaranya, James Van Doren dan Gordon C. Lee, serta mitra bisnisnya, Serge Delia. Sebelum menjadi Vans sekarang, dulunya brand ini bernama The Van Doren Rubber Company. Uniknya, pada saat itu Vans sudah berani untuk memainkan paduan warna dan desain yang unik dibandingkan dengan sepatu-sepatu pada umumnya di zaman itu. Vans juga tanpa basa-basi berani untuk melakukan direct selling kepada konsumen begitu selesai di produksi dari pabrik.



Sejak pertama kali dijual langsung ke publik, Vans memang menyasar ke pasar konsumen yang hobi melakukan Skateboarding. Hal ini terbukti pada tahun 1970-an, Vans mulai menarik perhatian para pemain skateboard. Brand ini mengembangkan sepatu khusus yang dirancang untuk kebutuhan olahraga ini. Dengan menggunakan bahan yang memiliki daya tahan tinggi dan sol sepatu yang lengket, sepatu Vans menjadi pilihan utama para skateboarder di dunia. 


Pada tahun 1976, Vans meluncurkan lini sepatu pertama mereka dengan nama The Vans #44 yang berhasil terjual 12 pasang pada pertama kali dijual kepada publik. The Vans #44 menjadi sepatu vans paling fenomenal hingga saat ini yang dikenal sebagai Vans Authentic. Sepatu ini memiliki desain rendah dengan sol karet tebal, dan upper yang tahan lama. Authentic menjadi simbol budaya skateboarding dan dipopulerkan oleh para atlet dan seniman di dunia skateboarding. Vans juga dilirik oleh para artis-artis film di Amerika saat itu, salah satunya Sean Penn dalam film “Fast Times at Ridgemont High” pada tahun 1982. 



Dalam film tersebut, Sean Penn menggunakan sepatu Vans yang tidak menggunakan tali dan bercorak kotak-kotak layaknya papan catur dengan nama Vans Slip-On. Semenjak saat itu, Vans Slip On juga akhirnya dipakai oleh banyak band rock dunia sekelas Iron Maiden, Foo Fighters dan The Ting Tings. Selain itu, sepatu Vans memiliki desain slip-on klasik yang nyaman dan modis sehingga menjadi pilihan yang tepat untuk melakukan berbagai aktivitas seperti bermain skateboard hingga bersantai.


Hingga kini, Vans memiliki banyak variasi model mulai dari Authentic, Era, Slip-On, Old Skool, Skt8-Hi hingga Ultrarange. Meskipun Vans sudah terkenal hingga dipakai artis dan influencer terkenal, pada hakekatnya Vans tetap menjadi brand sepatu yang lahir dari dunia skateboard. Maka itu, Vans tetap memprioritaskan skateboard sebagai pasar utama mereka. Di awal tahun 1970, Vans sudah dikenal sebagai sepatu yang banyak digandrungi dan digunakan oleh para skateboarder di California bagian selatan.


Mengapa Vans Tetap Populer Hingga Kini?


Ada beberapa alasan mengapa sepatu Vans banyak digandrungi dan populer di semua kalangan usia hingga saat ini, yaitu:


Desain Klasik dan Timeless


Salah satu faktor utama dalam popularitas Sepatu Vans adalah desainnya yang klasik dan tidak lekang oleh waktu. Vans memiliki bentuk siluet yang sederhana, namun mudah dikenali dengan sol karet tebal, siluet rendah, dan garis-garis samping yang khas. Desain yang sederhana ini membuat sepatu Vans menjadi serbaguna dan cocok untuk berbagai gaya dan kesempatan.


Build Quality 


Sepatu Vans terkenal karena build quality nya yang baik dan kuat. Sepatu ini dibuat dengan bahan-bahan yang tahan lama dan dirancang untuk tahan lama. Sol karet tebal memberikan daya tahan yang baik dan tahan lama, sehingga sepatu Vans sering kali menjadi pilihan favorit bagi mereka yang membutuhkan sepatu yang tahan lama dan dapat menghadapi penggunaan sehari-hari.


Vans = Skateboarding


Vans telah lama menjadi brand yang berkaitan erat dengan budaya skateboard.



Brand ini aktif dalam mensponsori acara-acara skateboard dan atlet-atlet skateboard ternama, seperti Tony Hawk, Lizzie Armanto, Pedro Barros dan Yann Horowitz. Keterkaitan ini memberikan citra autentik dan menyebabkan banyak pemain skateboard dan pecinta olahraga ini tertarik untuk memilih sepatu Vans sebagai sepatu pilihan mereka.


Banyak Memiliki Edisi Kolaborasi yang Terbatas


Vans sering berkolaborasi dengan artis, desainer, dan brand lain untuk menciptakan koleksi kolaborasi dan edisi terbatas. Kolaborasi ini menghasilkan desain-desain unik dan istimewa yang menarik minat kolektor dan penggemar sepatu. Hal ini juga menciptakan hype dan keinginan yang tinggi dalam mendapatkan sepatu Vans yang langka dan eksklusif. Hingga saat ini, Vans pernah berkolaborasi dengan brand seperti Fear of God, Mooneyes, KAWS, Kenzo, Supreme hingga serial The Simpsons.



Fleksibilitas dan Kepopuleran di Kalangan Selebriti


Sepatu Vans dikenal karena fleksibilitasnya dalam hal gaya dan penampilan. Mereka dapat dipadankan dengan berbagai paduan pakaian, mulai dari gaya kasual hingga gaya yang lebih trendi. Banyak atlet, selebriti dan influencer juga terlihat mengenakan sepatu Vans, seperti Rihanna, Zac Efron, Gigi Hadid hingga Kim Kardashian yang secara tidak langsung meningkatkan popularitas dan citra brand ini.



Dalam kombinasi dengan faktor-faktor di atas, perpaduan antara desain yang klasik, kualitas, dan koneksi dengan budaya populer menjadikan sepatu Vans tetap relevan dan populer hingga sekarang. Pada November 2011, Vans mencatatkan rekor penjualan tahunan melewati angka 1 miliar dollar. Sebuah prestasi yang membanggakan bagi brand ini mengingat Vans merupakan satu-satunya brand sepatu di dunia khusus yang berkaitan dengan olahraga solo seperti skateboard. 


Frase “Off The Wall” merupakan sebuah penanda bahwa brand ini bukan hanya berkaitan dengan subkultur skateboard semata, namun telah beradaptasi menjadi persepsi dan mindset. Menurut Brand President dari Vans, Doug Palladini, frase “Off The Wall” tak melulu patuh pada tren yang sedang hype, sehingga terbuka pada siapapun dan tidak mengikuti apapun juga. Pada akhirnya, Vans mengembalikan kepada para penggunanya tentang esensi dari “Off The Wall”.


Jadi, kamu sudah punya sepatu Vans yang mana nih?

Share:

Shoes and Care – Mengulas Kembali Perjalanan Sepatu NMD R1: Dari Peluncuran Hingga Kehadirannya di Komunitas Sneaker

Jakarta, Shoes and Care – Bagi para pecinta sneakers, pasti sudah tidak asing dengan produk sneakers besutan brand Adidas ini. Yes, Adidas NMD R1. Sepatu ini pertama kali dirilis pada Desember 2015. Pada saat itu, publik dikejutkan dengan teaser dari Adidas yang akan meluncurkan sepatu berdasarkan gabungan dari tiga produk unggulan mereka saat itu, yaitu Adidas Micropacer, Rising Star, dan Adidas Boston Super yang masing-masing dirilis pada tahun 1984,1985 dan 1986. Namun, Adidas berencana untuk tidak hanya menggabungkan kultur dari tiga sepatu tersebut. Adidas ingin membuat sebuah sepatu yang bisa melampaui teknologi dan kepopuleran dari tiga sepatu ikonik ini. Kemudian, lahirlah Adidas NMD R1 ini yang langsung menggemparkan skena sneakers dunia. Lalu, dalam jangka waktu delapan tahun ini, apakah NMD R1 ini masih tetap menjadi tren atau sebaliknya? Mari kita bahas dalam artikel ini. 


NMD R1: Sebuah Revolusi Terobosan Adidas


Tanggal 9 Desember 2015 merupakan tanggal yang bersejarah bagi Adidas, pasalnya di tanggal itu pertama kali Adidas NMD R1 dirilis untuk publik dengan siluet warna hitam, biru dan merah. Adidas menggabungkan tiga sepatu ikonik yang sudah disebutkan sebelumnya, namun dengan teknologi yang memungkinkan untuk nyaman dipakai sehari-hari.  Adidas NMD R1 dibuat dengan perpaduan antara BOOST dan Primeknit, menghasilkan sneaker yang sempurna untuk fashion, memberikan kelincahan yang sempurna untuk kegiatan sehari-hari. Saat pertama kali dirilis, sepatu ini sudah dijuluki sebagai “Shoes of the Year” mengingat NMD R1 dirilis pada akhir tahun 2015. Hebatnya, sepatu ini berhasil terjual sejumlah 400.000 pasang! Angka yang sangat besar dan hebat mengingat sepatu ini merupakan model baru yang belum dicoba dan diuji.



Lalu, apa singkatan dari kata “NMD” itu sendiri? menurut adidas Originals VP Global Design, Nic Galway, singkatan tersebut tidak berarti apa-apa. Dalam sebuah wawancara dengan HYPEBEAST, Nic menjelaskan bahwa saat itu tim Adidas saling memantulkan nama yang pas untuk sepatu ini, kebetulan kata kode tiga huruf ini menempel begitu saja. Seiring dengan waktu, sepatu ini banyak digunakan oleh para pelancong yang sering berpetualang untuk mendapatkan pengalaman berpetualang. Maka itu, NMD memiliki julukan “Nomad” atau pengembara. Sedangkan, huruf R sendiri bermakna “Runner” atau pelari dimana sepatu ini diklaim nyaman digunakan untuk sehari-hari ataupun aktivitas olahraga lari.



Demand terhadap sepatu ini pada saat awal rilis sangat bagus, bahkan Adidas harus terhuyung-huyung merilis warna dan variannya. Setiap varian dan warna yang baru dirilis, hype sepatu ini seperti menembus langit. Bahkan, ketika Adidas meluncurkan varian “Key City” yang hanya dirilis sebanyak 1000 pasang di enam kota banyak sneakerhead memburu sepatu ini dan menjual kembali dengan harga lebih dari dua kali lipat. Dua minggu kemudian, raksasa sepatu asal Jerman itu merilis varian “Triple White” yang menyebabkan tren sepatu ini semakin melonjak. Kemudian, disusul versi “Pitch Black” yang diluncurkan satu bulan setelahnya pada bulan Januari 2016. Sama sekali tidak ada yang bisa menghentikan adidas NMD pada saat itu. Meskipun diluncurkan dalam jumlah besar di seluruh dunia, sepatu ini masih terjual habis seperti tidak ada hari esok. Dalam laman pencarian Google sendiri, kata “NMD” memiliki skor 100. 


Kejatuhan yang Tidak Disangka-Sangka


Sayang seribu sayang, Adidas terlalu terlena dengan kesuksesan besar dari NMD R1. Adidas merilis NMD CS1, C1 dan XR1, namun semua itu tidak ada yang bisa mengalahkan pamor R1. Publik sudah kepalang puas dengan kualitas dan hype dari R1 itu sendiri, bahkan R1 memiliki edisi kolaborasi bersama brand-brand besar seperti Packer, White Mountaineering, Neighborhood hingga A bathing ape. Sebagai pembaharuan dari versi NMD R1, Adidas meluncurkan Adidas R2 sebagai versi lebih baik dari R1. Sayangnya, R2 tidak berhasil menerapkan menangkap kualitas yang lebih baik dari pendahulunya. Meskipun R2 menawarkan bantalan dan kenyamanan yang lebih baik, tetap saja gagal membuat sneakerhead terkesan. R2 memiliki Primeknit yang lebih tebal serta struktur yang lebih kaku dibandingkan dengan R2. Pada tahun 2016, survey yang dilakukan oleh The Sole Supplier menunjukkan bahwa 90% orang setuju bahwa R1 lebih baik dari R2 dalam segala hal.



Kesialan ini berlanjut pada tahun 2017 dimana Adidas meluncurkan NMD CS2. Meskipun tidak seburuk R2, namun CS2 masih merupakan sebuah downgrade besar-besaran dibandingkan dengan R1. CS2 memiliki bentuk bagian atas yang rendah dan  bentuk yang terlihat jauh lebih sempit, pastinya tidak senyaman R1. Dari sini kita bisa melihat bahwa adidas sedang mengalami sedikit kepanikan. Penjualan Adidas menjadi rendah dan para penyuka sepatu sudah mulai mencari sepatu alternatif lain karena kekecewaan ini. Melihat situasi ini, tidak ada pilihan lain bagi Adidas selain meluncurkan kembali Adidas NMD R1 ke pasaran. 



Kembalinya R1 ini tentu memicu semangat para pecinta sepatu, bahkan orang yang belum pernah mendapat kesempatan untuk memiliki sepatu ini langsung mempersiapkan diri untuk mendapatkannya. Mulai dari sini, terlihat kerja keras Adidas untuk memulihkan kembali nama “NMD” dengan meluncurkan NMD R1. Di saat yang bersamaan, Adidas juga meluncurkan Ultra Boost berbarengan dengan peluncuran kembali NMD R1. Saat itu juga, NMD kembali tenggelam dengan kepopuleran Ultra Boost. Kejadian ini semakin diperkuat dengan kepopuleran Ultra Boost 1.0 “Ultra White” yang pada saat itu dipakai oleh Kanye West. Kepopuleran NMD yang sebelumnya digemari oleh para sneakerhead, menjadi sebuah sepatu yang dianggap satu level di bawah Ultra Boost. Para sneakerhead saat itu menjuluki singkatan NMD sebagai “No More Drops”. Apakah NMD akan bangkit lagi?


Kebangkitan NMD R1


Pada bulan Desember 2019, Adidas meluncurkan sebuah penyempurnaan dari NMD R1 dengan nama NMD R1 V2.



Sepatu ini diluncurkan dengan warna yang lebih bervariatif dan dijual dengan harga yang lebih murah, menjadikannya sebuah impian bagi orang-orang yang ingin memiliki sepatu ini sejak lama. Berbeda dengan versi sebelumnya, R1 V2 memiliki perubahan yang tidak terlalu banyak dengan mempertahankan lekukan-lekukan yang mirip dengan versi terdahulu. Adidas merekonstruksi ulang bahan mesh yang digunakan menggantikan  Primeknit untuk mendapatkan  fitur sepatu yang nyaman dan adem. Adidas juga meningkatkan kualitas EVA dengan kualitas yang sangat halus untuk kesan futuristik, sementara sistem pengaitnya mempertahankan pengaturan lubang kulit yang sama dengan pendahulunya. Bagian vamp pada sepatu dihiasi dengan branding “NMD” dalam font huruf besar yang tebal. R1 V2 diadaptasi oleh pendahulunya, R1, tetapi dengan penyempurnaan yang lebih modern. Hingga pada Agustus 2022 silam, Adidas telah meluncurkan pembaharuan lagi dengan nama Adidas NMD V3. 



NMD R1 yang tersusun atas bahan mesh, Primeknit, dan low top masih menguasai pasar hingga kini. Ada beberapa versi yang diluncurkan setelah versi originalnya, namun originalnya tetap menjadi versi yang populer hingga saat ini. NMD R1 masih menjadi sepatu yang layak dikoleksi hingga kini. Heritage yang ditawarkan, fitur, serta cerita kejatuhan dan bagaimana NMD R1 bisa mendapatkan hati sneakerhead kembali selalu menjadi inspirasi brand lain untuk meluncurkan sepatu yang ikonik. Apakah kamu punya sepatu keren ini?


 

Share: