Shoes and Care – 7 Tips Gaya Hidup Sehat
Jakarta, Shoes and Care – Kesehatan merupakan hal yang paling terpenting untuk dijaga. Aktivitas tentu akan terganggu bila kita tidak menerapkan gaya hidup sehat sejak dini. Semenjak pandemi melanda dunia dan merenggut jutaan nyawa tanpa memandang umur. Membuat kita sadar untuk dapat selalu menjaga kesehatan dengan sesuatu yang sederhana yaitu merubah gaya hidup kita. Yuk kita bahas apa saja tips gaya hidup sehat.
-
Menumbuhkan Rasa Kesadaran Diri
Kita harus menyadari bahwa kesehatan kita juga dapat mempengaruhi kesehatan orang-orang yang hidup di sekitar kita. Maka kita perlu untuk dapat selalu dalam keadaan sehat dengan cara memotivasi diri kita sendiri bahwa kita harus sehat dan harus hidup dengan pola yang baik.
Tanpa kita sadari, dengan banyaknya variasi minuman manis membuat kita lupa bahwa yang sebenarnya baik untuk kita konsumsi adalah air putih. Tubuh kita membutuhkan minimal 2 liter air putih setiap harinya. Karena dengan meminum air putih kita dapat mengeluarkan racun-racun dari tubuh kita melalui air seni.
Kita dapat melakukan olahraga dimana pun sekalipun hanya di rumah. Saat ini banyak sekali video tutorial olahraga sederhana yang dapat dilakukan sendiri tanpa harus didampingi oleh instruktur. Yang dibutuhkan oleh tubuh kita adalah konsistensi dalam berolahraga. Dengan berolahraga tubuh kita dapat mengeluarkan racun tubuh melalui keringat.
Membiasakan hidup bersih ternyata menjadi salah satu cara untuk dapat hidup sehat. Dengan mandi 2x sehari dan selalu menjaga kebersihan tangan kita, ternyata dapat membantu kita dalam mejaga suasana hati dan menghindari kita dari kuman penyakit.
Tidur merupakan kegiatan penting yang dibutuhkan oleh tubuh kita. Dan waktu yang paling baik bagi tubuh kita untuk tidur adalah di malam hari selama7-9 jam.
-
Meninggalkan Kebiasaan Buruk.
Begadang, merokok, mengkonsumsi minuman beralkohol dan tidur malam kurang dari 7 jam merupakan kebiasaan buruk yang dapat merusak kesehatan.
Karena stress dapat menurunkan imun tubuh maka kita perlu mengistirahatkan otak kita dengan cara beristirahat sejenak dari aktivitas bekerja dan fokus melakukan kegiatan yang menyenangkan.

Shoes and Care – Pasar Santa: Transformasi dari Pasar Tradisional menjadi Pusat Kreativitas dan Gaya Hidup di Jakarta Selatan
Jakarta, Shoes and Care – Pasar merupakan sumber kehidupan manusia. Secara definisi, pasar adalah tempat atau mekanisme di mana pembeli dan penjual bertemu untuk melakukan transaksi jual beli barang dan jasa. Dalam konteks ekonomi, pasar adalah lokasi fisik atau virtual yang memungkinkan pertukaran produk dan layanan antara penjual dan pembeli. Pasar bisa berupa tempat fisik seperti pasar tradisional, toko ritel, atau pusat perbelanjaan modern. Namun dengan kemajuan teknologi, pasar juga dapat beroperasi secara virtual melalui platform e-commerce di internet.
Berbicara mengenai pasar, orang Jakarta pasti sangat familiar dengan pasar yang bernama Pasar Santa. Nama pasar yang terletak di Jalan Cipaku I dan Jalan Cisanggiri II menjadi booming dalam beberapa tahun terakhir, apalagi yang terkait dengan aktivitas belanja thrifting yang sangat digandrungi kawula muda. Namun, tahukah kamu kalau Pasar Santa dulunya hanya sebuah pasar tradisional biasa pada umumnya? Maka itu, mari kita kupas sejarah dari Pasar Santa itu sendiri di artikel ini.
Sejarah Pasar Santa
Mari kita bahas sejarah dari pasar ini. Pasar Santa adalah sebuah pasar yang terletak di antara Jalan Cipaku I dengan Jalan Cisanggiri II, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Pasar Santa telah menjadi ikon di kawasan Jakarta Selatan, terutama bagi komunitas pecinta kreativitas, seni, musik, dan kuliner. Di balik besarnya animo masyarakat terhadap pasar ini, terutama kaum muda, jauh sebelum itu Pasar Santa mengalami pasang-surut dengan rekam jejak panjang. Pasar Santa sendiri pertama kali diresmikan pada tahun 1971, saat itu Pasar Santa hanyalah sebuah pasar becek dengan kondisi yang kumuh dan terkesan jorok. Saat itu, Pasar Santa hanya menjual keperluan sehari-hari seperti sayur-mayur dan bahan sembako lainnya. Meskipun kondisinya masih menjadi pasar kumuh, namun Pasar Santa tidak pernah sepi pengunjung lho! Banyak masyarakat yang mengunjungi Pasar Santa setiap hari untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Pada tahun 2002, Pasar Santa mulai dilakukan pemugaran pada area pasar agar menjadi lebih bersih dan jauh dari kesan pasar yang kumuh. Sejak saat itu, Pasar Santa memiliki kesan sebagai pasar tradisional modern. Tradisional modern yang dimaksud lebih mengacu pada bangunan modern, ragam fasilitas seperti perbankan, ATM, bank, namun di dalamnya tetap terkandung ciri khas pasar tradisional, yakni kegiatan tawar-menawar.
Awalnya, Pasar Santa hanya memiliki satu lantai saja dan yang ada disana hanya pedagang yang menjual bahan-bahan sembako. Setelah mengalami renovasi, Pasar Santa terbagi menjadi tiga zona. Zona pertama ada lantai basement yang diisi dengan los basah. Pada zona ini diisi dengan pedagang sayuran, daging, ikan, tempe, bumbu dan sembako lainnya dan aktif mulai dari pukul 06.00-10.30 siang. Zona kedua yang berada di lantai dasar diisi oleh pedagang logam mulia, emas, tekstil dan jasa lainnya. Pada zona ini, biasanya mulai aktif dari pukul 10.30 hingga 18.00 malam. Lalu selanjutnya ada zona ketiga yang diisi oleh tenant kuliner. Ada banyak kuliner yang bisa ditemui di lantai 1 ini. Mulai dari makanan berat, camilan hingga penjual kopi. Namun, bagaimana bisa pasar yang semula merupakan pasar untuk kebutuhan sehari-hari menjadi pasar yang digandrungi anak-anak muda?
Pasar Santa dan Kawula Muda
pada tahun-tahun terakhir, pasar ini mengalami transformasi besar-besaran menjadi pusat kreativitas dan tempat nongkrong alternatif bagi anak muda. Perubahan ini terjadi pada awal tahun 2010-an. Pasar Santa mulai menarik perhatian para pengusaha muda dan komunitas kreatif karena lokasinya yang strategis dan harga sewa yang relatif terjangkau. Hal ini memungkinkan para pelaku industri kreatif dan usaha kuliner untuk membuka toko-toko unik dan kreatif di dalam pasar ini. Pada tahun 2014, komunitas-komunitas anak muda kreatif mulai masuk ke Pasar Santa dan berada di lantai satu. Disana, mereka berjualan kopi, piringan hitam, kaos, jam tangan, dan kuliner. Awalnya, komunitas kopi dan kuliner melihat lantai satu hanya ada beberapa pedagang, mereka akhirnya izin ke PD Pasar Jaya selaku developer dari Pasar Santa atas dasar ingin membentuk pasar kreatif anak muda di Jakarta Selatan jadi tongkrongan yang hits pada saat itu.
Namun, keramaian pasar kreatif Pasar Santa itu sendiri tidak bertahan lama. Kondisi di lantai 1 bekas tempat pasar kreatif itu lama kelamaan menjadi sepi dan hanya beberapa kios saja yang terisi. Namun, untuk di lantai basement dan lantai dasarnya masih ramai dan kios-kios di kedua lantai tersebut pun hampir penuh. Menyiasati untuk meramaikan kembali Pasar Santa, komunitas di sana bekerja sama dengan Pasar Santa pun mengadakan sebuah acara bertajuk Santa Festival yang rutin diadakan 3 bulan sekali. Hingga kini, Pasar Santa masih digemari dijajaki anak-anak muda kreatif yang ingin mencari barang-barang vintage maupun melakukan thrifting baju-baju bekas yang layak pakai.
Pasar Santa telah menjadi salah satu tujuan populer bagi para wisatawan lokal maupun mancanegara yang ingin merasakan atmosfer alternatif Jakarta. Daya tariknya terletak pada kombinasi antara pasar tradisional dengan sentuhan kreatif dan modern yang dihadirkan oleh para penghuninya. Dengan kondisi yang masih digemari oleh anak-anak muda, kamu wajib nih untuk mengunjungi pasar ‘kalcer’ ini. Nah, kalau kamu ingin mencuci sepatu atau melakukan perawatan sepatu kesayanganmu, Shoes and Care juga hadir loh di Santa! Kunjungi Shoes and Care cabang Santa di Jalan Cisanggiri V No.8, Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Dengan melakukan perawatan sepatu di Shoes and Care, pastinya sepatu jadi selalu keren dan kalcer! Dijamin, makin pede kalau mau berkunjung ke Pasar Santa!

Shoes and Care – Kisah Perjalanan Converse Jack Purcell: Dari Olahraga hingga Ikon Gaya Hidup
Jakarta, Shoes and Care – Brand sneakers Converse merupakan salah satu brand yang paling banyak diminati di Indonesia, bahkan di seluruh dunia. Converse, brand sneakers asal Amerika Serikat ini, terkenal dengan sneakers signature nya yang sangat digemari hingga saat ini, yaitu Converse All Star “Chuck Taylor”. Namun, tahukah kamu bahwa Converse juga memiliki ‘signature shoes’ lainnya selain chuck taylor? Yes! Converse Jack Purcell jawabannya. Mungkin, bisa dikatakan pamor sneakers Converse ini tidak terlalu menggaung namanya seperti Chuck Taylor. Tapi sneaker ini tidak kalah keren lho! Penasaran mengenai sneakers ini? Yuk simak artikel ini!
Lahirnya Converse Jack Purcell
Converse Jack Purcell merupakan desain sneakers klasik dan ikonik yang diproduksi oleh Converse, perusahaan sepatu ternama asal Amerika Serikat. Nama sneaker ini tentunya diambil dari nama seorang atlet bulu tangkis legendaris asal Kanada juga yang bernama Jack Purcell. Jack Purcell sendiri aktif sebagai atlet bulu tangkis pada era 1920-an, bahkan pada 1924 ia berhasil menjuarai Canadian Badminton Championship. Perkembangan pesat media cetak dan poster menjadi poin pendukung utama menyebarnya nama Purcell hingga seluruh dunia. Jack Purcell menjadi juara dunia dalam kejuaraan dunia bulu tangkis pada tahun 1933 dan 1936. Selama karirnya, ia juga menjadi pelatih dan berkontribusi dalam pengembangan olahraga bulu tangkis di Kanada.
Olahraga bulu tangkis menjadi olahraga favorit masyarakat Amerika Serikat dan Kanada pada kurun waktu 1920-an hingga 1940-an, perkembangan olahraga ini juga berbarengan dengan ramainya produsen sneakers oleh produsen ban kendaraan seperti Firestone, Dunlop, dan U.S Rubber Company. Saat itu, ada sebuah brand produsen ban kendaraan pendatang baru bernama B.F. Goodrich yang memakai strategi menggunakan atlet olahraga sebagai brand ambassador mereka. B.F. Goodrich terkesima dengan kepopuleran Jack Purcell hingga memutuskan untuk menjalin kerja sama dengan atlet bulu tangkis ini mulai pada tahun 1935. Jack Purcell dan B.F. Goodrich bekerja sama dengan Converse untuk mengembangkan sebuah sepatu yang khusus dirancang untuk olahraga bulu tangkis.
Berbarengan dengan masa kejayaan si atlet, sneakers ini juga berhasil memikat pembicaraan pecinta olahraga bulu tangkis. Kualitas sneakers yang sangat bagus dan sol yang terbuat dari karet untuk memaksimalkan traksi dalam bergerak membuat produk ini sangat diminati. Jack Purcell sendiri memakai sneakers ini hingga masa pensiunnya pada tahun 1945 karena satu penyebab utama yang kita semua tahu, perang dunia kedua. Pada masa perang dunia kedua, pemerintah Amerika Serikat ingin semua industri terfokus dalam perang dunia. Pabrik B.F Goodrich terpaksa beralih ke pabrik pembuatan senjata serta perlengkapan pendukung lain. Pasca perang berakhir, B.F Goodrich kembali memproduksi sneakers kembali. Sayangnya, perusahaan ban itu nyaris gulung tikar pada tahun 1970-an. Alhasil, Converse membeli hak intelektual desain B.F Goodrich Jack Purcell pada 1972. Sejak saat itu, sneakers ini dilabeli dengan nama Converse Jack Purcell. Sepanjang perjalanannya, banyak nama-nama terkenal seperti James Dean, Elvis Presley, Steve McQueen, George Harrison dan Kurt Cobain yang menjadi penggemar dari Converse Jack Purcell.
More Details: Converse Jack Purcell
Converse Jack Purcell hanya mengalami perubahan yang minor jika dilihat dari pertama kali sneakers ini dirilis dan digunakan oleh Jack Purcell sendiri, Unsur dasar fundamental dari Converse Jack Purcell masih tetap sama sampai sekarang. Unsur yang paling melekat dari sneakers ini adalah Toe Cap “Smile”, yaitu desain “senyum” pada bagian depan penutup jari sepatu. Bentuk melengkung yang khas ini memberikan tampilan yang unik dan mudah dikenali serta pembeda yang paling mencolok dibanding seri sneakers Converse lainnya. Converse Jack Purcell ini umumnya memiliki siluet rendah atau low-top yang memberikan tampilan yang santai dan nyaman. Selain itu, Sepatu Jack Purcell memiliki penutup jari yang terbuat karet yang memberikan perlindungan ekstra dan tampilan yang timeless. Secara umum. Bahan yang digunakan masih sama dengan seri sneakers Converse lainnya, dimana Converse Jack Purcell juga hadir dalam beberapa pilihan bahan untuk bagian atasnya, seperti kanvas atau kulit.
Desain keseluruhan Converse Jack Purcell cenderung bersih dan minimalis, membuatnya mudah dipadukan dengan berbagai model pakaian. Sol sneakers dari Converse Jack Purcell biasanya memiliki pola cengkeram domba laut atau ‘herringbone’ yang membantu meningkatkan daya cengkeram pada berbagai permukaan, khususnya pada lantai olahraga seperti lapangan bulu tangkis. Meskipun sneakers ini pada zaman sekarang sudah lebih diarahkan sebagai fashion sneakers. Terakhir dan tidak boleh terlupakan, Converse Jack Purcell memiliki tanda tangan “Jack Purcell” di bagian lidah atau bagian belakang sepatu yang menambahkan sentuhan khusus dan ciri khas pada desain minimalisnya.
Converse Jack Purcell memainkan peran penting dalam merubah lanskap sneakers minimalis. Meskipun Converse Jack Purcell saat ini menikmati popularitas sebagai ikon gaya hidup, sneakers ini tetap hidup berkat kisah dan bagaimana sneakers ini diciptakan oleh seorang atlet bulu tangkis legendaris itu sendiri, Jack Purcell.